Analisis Kemampuan Interaksi Sosial pada Anak Retardasi Mental
Abstract
Introduction : Mentally retarded children often experience difficulties in interacting socially with other people due to intellectual limitations and self-adjustment, in addition to environmental factors such as family support. This study aims to analyze the social interaction abilities of mentally retarded children at the Ungaran State Special School (SLBN).
Method : This type of research is a descriptive study to analyze social interaction skills in mentally retarded children. The sampling technique used was Total Sampling with a sample of 52 students. The measuring tool for this study used a questionnaire, namely a questionnaire that had previously been tested for validity. Data analysis used the Spearman Rank test.
Result : Children with mental retardation in State Special Schools (SLBN) have the ability to social interaction mostly in the good category (53.8%).
Conclusion : Sosial interaction children with mental retardation in good category, parents and schools can continue to provide stimulus to children so that social interaction in children with mental retardation can develop properly.
References
Agustin, R. (2018). Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Surabaya: Serba Jaya.
Iriawan, R., Nurhidayat, & Pratama, A. B. (2016). Hubungan dukungan keluarga dengan kemampuan sosialisasi anak retardasi mental ringan di SLB N 1 Bantul Yogyakarta. Jurnal Keperawatan, 4(1), 226–232.
Irmawati, T. (2017). Hubungan antara Dukungan Keluarga dengan Kemampuan Sosialisasi Anak Retardasi Mental Usia Sekolah di SLB Negeri Semarang. UNISSULA.
Kelen, M.P. & Pasaribu, J. (2018). Dukungan Keluarga dan Masyarakat terhadap Konsep Diri Siswa Tuna Grahita. Jurnal Perawat Indonesia, 2(2), 83–92.
Kemenkes RI. (2018). Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Kemis dan Rosnawati, A. (2013). Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus Tunagrahita. Jakarta: Luxima Metro Media.
Khoiri, H. (2017). Penerimaan orang tua terhadap anak retardasi mental ditinjau dari kelas sosial. Developmental and Clinical Psychology, 1(1), 9-14.
Kurniasih, E. (2015). Hubungan Riwayat BBLR dengan Retardasi Mental di SLB YPPLB Ngawi. Akademi Keperawatan Pemkab Ngawi.
Mailinda, A. T. (2022). Hubungan antara Perkembangan Bahasa dengan Kemampuan Interaksi Sosial pada Down Syndrome di Malang Kesehatan Kemenkes surakarta * Corresponding Author , e-mail : wiwiksetyaningsih.ws@gmail.com. Jurnal Terapi Wicara Dan Bahasa, 1(1), 1–11.
Mustikawati, N., Anggorowati, D., & Mugianingrum, O. (2015). Kemampuan Sosialisasi Anak Retardasi Mental. Jurnal Ilmiah Kesehatan, 8(2), 1–5.
Rahmanto, A. F. (2018). Hubungan antara Kemampuan Berbahasa dengan Kemampuan Sosialisasi Anak Retardasi Mental Sedang di SLB Negeri Sukoharjo. Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Rahmat & Dwi Susilo K., D. S. K. (2018). Sosiologi Lingkungan. Jakarta: Rajawali Pers.
Saidatul, D. (2018). Hubungan Dukungan Keluarga dengan Kemandirian Oral Hygiene Anak Tunagrahita di Sekolah Luar Biasa Negeri Kaliwungu Kudus. Jurnal Keperawatan, 2(2), 89–97.
Simorangkir, L., Ginting, A., Ginting, A. A. Y., Sitepu, A., Saragih, H., Ginting, N., ... & Perangin-angin, M. (2022). The Relationship of Parents' Emotional Intelligence with Child Abuse Events in Children Aged 6-12 Years During the Pandemic of Covid-19. HIV Nursing, 22(2), 674-677.
Supriyatna, T. (2017). Perancangan Dan Implementasi Sistem Informasi Pemantauan Perkembangan Anak Berkebutuhan Khusus Pada Sekolah Luar Biasa Abdi Pratama. Jurnal Teknologi Informasi, 5(2), 305-307.
Teguh, S. (2013). Peran Orang Tua Dalam Penyesuaian Diri Anak Tunagrahita. Universitas Gunadarma.
Wiyono, E. H. (2017). Kamus Bahasa Indonesia Lengkap dan Ejaan yang. Disempunakan. Jakarta: Palanta.
