PENYULUHAN DAN PERAWATAN LUKA PASIEN DENGAN KUSTA

  • ice Septriani Saragih STIKes Santa Elisabeth Medan
  • Samfriati Sinurat STIKes Santa Elisabeth Medan
  • Lindawati Simorangkir STIKes Santa Elisabeth Medan
  • Agustaria Ginting STIKes Santa Elisabeth Medan
  • Amnita Ginting STIKes Santa Elisabeth Medan
  • Friska Sembiring STIKes Santa Elisabeth Medan
  • Renta Sinaga STIKes Santa Elisabeth Medan
Keywords: Kusta, Penyuluhan, Perawatan Luka

Abstract

Kusta merupakan penyakit menular yang masih ditakuti oleh masyarakat. Kusta dipercaya sebagai penyakit kutukan dari Tuhan, penyakit keturunan atau karena ilmu gaib yang sulit disembuhkan, dianggap memalukan dan menimbulkan aib bagi keluarga. Perlakuan diskriminasi terhadap pasien kusta tidak terlepas dari masih rendahnya pengetahuan masyarakat tentang kusta, sehingga perlu diketahui dan ditingkatkan. Selain pengetahuan perlu juha untuk meningkatkan pemahaman peserta dan keluarga cara melakukan perawatan luka yang benar. Pelaksanaan kegiatan PKM ini dilakukan di Panti Rehabilitasi Kusta pada bulan Januari-Februari 2022 dengan jumlah peserta 13 orang. Pelaksanaan PKM dimulai dengan penyuluhan, pemeriksaan tanda- tanda vital dan perawatan luka. Hasil PKM menunjukkan bahwa pengetahuan peserta tentang kusta dan pemahaman tentang perawata luka juga meningkat. Berdasarkan hasil PKM ini maka disarankan untuk tetap memberikan penyuluhan dan perawatan luka secara rutin sehingga masalah yang dialami pasien dapat teratasi dan tidak menyebabkan penularan

References

Depkes. (2015). Profil Kesehatan Indonesia. Kementrian kesehatan republik Indonesia.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. (2006). Buku Pedoman Nasional Pemberantasan Penyakit Kusta. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan

Dwihartanti, R., Listyorini, L., & Karima, M. (2015). Self Care of Leprosy Patient. Jurnal Ilmiah Kesehatan, VII(1).

Depkes RI. 2012. Pedoman Nasional Program Pengendalian Penyakit Kusta.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2006). Pedoman Nasional Program Pengendalian Penyakit Kusta. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan

Kementrian Kesehatan republik Indonesia. Esty Kartika, Sihombing (Ed).2011.Pedoman Konseling Kusta. Jakarta. Hugg Cross,Margaret Mahato, 2008. Pencegahan Cacat Kusta. London: ILEP

Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. (2018). Profil kesehatan Indonesia tahun 2017. Jakarta: Kementrian Kesehatan RI

Nisar N, Khan IA, Qadri MH, Shah PGN. (2007). Knowledge attitude and practices about leprosy in a fishing community in Karachi Pakistan. Pak J Med Sci. 23(6),936-40.

Stephen T, Selvaraj I, Gopalakrishnan. (2014). Assesment of knowledge, attitude, and practice about leprosy among patients and their families in a rural community in Tamil Nadu. NJRCM. 3(2),164-70

Subhan M, Fitriangga A, Rialita A. (2015). Efektivitas promosi kesehatan tentang kusta dengan metode ceramah dibandingkan dengan leaflet bagi siswa SMAN 1 Teluk Batang Kabupaten Kayong Utara tahun 2015. Tersedia dari http://media.neliti. com/media/publications/190075-ID-efektivitaspromosi-kesehatan-tentang-ku.pdf

Tesema AA, Beriso M. (2015). Assessment of knowledge and attitude of community on leprosy patients in Kuyera Town, West Arsi Zone, Oromia Region Southeast Ethiopia. Hereditary Genet. 5(1),1-6.

World Health Organization. (2018). Weekly Epidemiological Record. 93(35), 445-6

Published
2022-07-29
How to Cite
Saragih, ice, Sinurat, S., Simorangkir, L., Ginting, A., Ginting, A., Sembiring, F., & Sinaga, R. (2022). PENYULUHAN DAN PERAWATAN LUKA PASIEN DENGAN KUSTA. Jurnal Pengabdian Kesehatan (JUPKes), 1(2), 21-26. https://doi.org/10.52317/jupkes.v1i2.433

Most read articles by the same author(s)

1 2 3 > >>