Pendidikan Kesehatan Tentang Gizi Pencegahan dan Pemulihan Kusta

  • Hetty Gustina Simamora STIKes Santa Elisabeth Medan
  • Nagoklan Simbolon
  • Elprida Sianturi STIKes Santa Elisabeth Medan
  • Yohana Beatrix Sitanggang STIKes Santa Elisabeth Medan
  • Ice Septriani Saragih STIKes Santa Elisabeth Medan
  • Lili Suryani Tumanggor STIKes Santa Elisabeth Medan
  • Lilis Sumardiani STIKes Santa Elisabeth Medan
  • Elsa Frida Tarigan STIKes Santa Elisabeth Medan
Keywords: Gizi, Pencegahan, Pemulihan, Kusta

Abstract

Kusta didefinisikan sebagai penyakit infeksi kronis yang disebabkan oleh Mycobacterium leprae dan terutama menyerang kulit dan saraf perifer. Penyakit kusta banyak ditemui di Negara tropis dan penyakit kusta banyak menyerang masyarakat dengan sosial ekonomi rendah. Hal ini dikaitkan dengan rendahnya daya tahan tubuh, gizi yang kurang baik dan lingkungan serta hygiene yang tidak baik. Personal hygiene sangat erat hubungannya dengan kebersihan masyarakat dan saling mempengaruhi secara timbal balik. Semakin banyak orang yang memperhatikan pemeliharaan dan peningkatan kesehatan dirinya, semakin baik pula kesehatan masyarakat. Tidak hanya personal hygiene  yang mempengaruhi terjadinya infeksi kusta, tetapi ada faktor  status gizi. Status gizi yang kurang menyebabkan status imunitas seseorang menjadi menurun. Salah satu faktor yang menyebabkan terjadinya penyakit kusta yaitu diakibatkan sistem imunitas tubuh yang menurun karena kuman kusta dapat menyerang individu yang daya tahan tubuhnya kurang akibat dari kondisi gizi seseorang yang buruk. Namun pada individu yang sehat bakteri tersebut masuk ke dalam tubuh dapat mati dengan sendirinya tergantung pada daya tahan tubuh seseorang.

References

Cicilia Yulia, 2010. Asupan Makanan Dan Status Gizi Penderita Kusta RFT. Skripsi

Hidayatun, A. N. (2018). Hubungan Karakteristik Individu Dengan Kejadian Penyakit kusta. Gema Kesehatan Lingkungan, 238-247.

Kemenkes. (2014). Kondisi Pencapaian Program Kesehatan Anak Nasional. Jakarta: Infodatin

.

Kemenkes RI. (2018). Pedoman Nasional Program Pengendalian Penyakit Kusta. Jakarta: Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan.

Muharry, A. (2014). Faktor Resiko Kejadian Kusta. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 174-182.

Norlatifah, A. H. (2010). Hubungan Kondisi Fisik Rumah, Sarana Air Bersih dan Karakteristik

Masyarakat dengan Kejadian Kusta di kabupaten Tapin Kalimantan Selatan. Kesehatan Masyarakat, 144-239.

Nurkhasanah, S. W. (2013). Faktor yang Berpengaruh Terhadap Kenaikan Titer Antibodi Spesifik Kusta. Jurnal Berkala Epidemiologi, 213-223.

Rejeki, S. (2015). Sanitasi, Hygiene, Dan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3). Bandung: Penerbit Rekayasa Sains.

Yusuf Zuhrani K, dkk, 2018. Kupas Tuntas Penyakit Kusta. Gorontalo : Ideas

Zuhdan, E. K. (2017). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kejadian Kusta Pasca Kemoprofilaksis. Jurnal EpidemiologiKesehatan Komunitas, 90-98.

Published
2023-01-14
How to Cite
Simamora, H., Simbolon, N., Sianturi, E., Sitanggang, Y., Saragih, I., Tumanggor, L., Sumardiani, L., & Tarigan, E. (2023). Pendidikan Kesehatan Tentang Gizi Pencegahan dan Pemulihan Kusta. Jurnal Pengabdian Kesehatan (JUPKes), 2(1), 11-15. https://doi.org/10.52317/jupkes.v2i1.488

Most read articles by the same author(s)

1 2 > >>