EDUKASI PERTOLONGAN PERTAMA KEGAWATDARURATAN PADA PATAH TULANG (FRAKTUR)
Abstract
Setiap individu memiliki risiko mengalami patah tulang. Anak-anak memiliki risiko patah tulang sebesar 10 persen, kemudian terus meningkat. Pada saat usia lebih dari 50 tahun, risiko tersebut mencapai 25-50 persen. Umumnya, penyebab patah tulang adalah cedera olahraga, jatuh, kecelakaan kendaraan, hingga aktivitas fisik lainnya. Fraktur terjadi karena adanya tekanan atau benturan yang kuat ke tulang yang melebihi kekuatan dari tulang itu sendiri.
Hal ini umumnya disebabkan oleh cedera, seperti jatuh, kecelakaan, atau benturan langsung yang kuat ke area tubuh, atau gerakan yang berulang hingga menyebabkan tulang retak. Umumnya ini disebabkan oleh gangguan muskuloskeletal atau penyakit tertentu yang melemahkan tulang, seperti osteoporosis maupun kanker tulang. Tujuan dari diskusi dalam ruang kesehatan adalah memberikan informasi dan edukasi tentang pertolongan pertama kegawatdarurarat pada tulang/fraktur kepada masyarakat. Sasaran kegiatan ini adalah setiap orang yang mendengar Radio Maria Indonesia dan sekitarnya. Metode yang digunakan adalah dengan metode diskusi atau tanya jawab secara langsung melalui siaran Radio Maria. Hasil dari kegiatan ini adalah ditemukan rasa ingin tahu masyarakat yang tinggi melalui pertanyaan dan studi kasus yang mereka sampaikan. Dilaksanakannya diskusi Edukasi dan pertolongan pertama kegawatdaruratan pada patah tulang/fraktur di Radio Maria Medan diharapkan mampu menjadi informasi yang berguna bagi masyarakat atau pendengar setia dan menyadari apabila diri atau anggota keluarganya kecelakaan dan mengalami patah tulang/fraktur harus dilakukan istrahatkan area tulang yang megalami fraktur, hindari mengangkat beban berat atau mengemudi hingga retak atau patahnya tulang sembuh.
References
Anisah, R. L., & Parmillah. (2020). Edukasi Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan ( P3K ) Bagi Palang Merah Remaja ( PMR ) Meningkatkan Kesiapan Menolong Korban Kecelakaan. Jurnal Kesehatan, 9(2), 112–119
Erwin, E., Huda, N., Karim, D., & Deli, H. (2022). Peningkatan Pengetahuan Dan Keterampilan Masyarakat Tentang Pertolongan Pertama Pada Fraktur. Jurnal Universitas Muhammadiyah Mataram, 2(3), 145–152
Hatmalyakin, D., Akbar, A., Arisandi, D., Hidayat, U. R., Alfikrie, F., Amaludin, M., & Priyatnanto, H. (2023). Edukasi penolong pertama pada kasus trauma.
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 7(1), 242–251
Noor, M. A., Suyanto, Febriana, B., & Aini, D. N. (2023). Implementasi Penanganan Pertama Pada Kecelakaan (Fraktur) Berbasis Kelompok Terhadap Pengetahuan Penanganan Pertama Pada Kecelakaan (Fraktur). Jurnal Pengabdian Masyarakat Nusantara, 5 (1), 55– 61
Prasetyo, H., Walin, W., Riyadi, S., Mulidah, S., & Sukrillah, U. A. (2021). Pelatihan pertolongan pertama pada kecelakaan : Balut dan bidai bagi warga masyarakat desa. Prosiding Pengabdian Masyarakat Poltekes Kemenkes Tasikmalaya, 259–266
Sumadi, P., Agung, I., Laksmi, A., Wira, P., Putra, K., & Suprapta, M. A. (2020). Pengaruh Pelatihan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan Terhadap Pengetahuan Penanganan Fraktur Pada Anggota PMR Di SMP Negeri 2 Kuta Utara. Jurnal Keperawatan Muhammadiyah, 5(1), 19–23
Copyright (c) 2024 Gryttha Tondang, Hetty Gustina Simamora, BERNADETTA AMBARITA, R. OKTAVIANCE S, Sry Rumondang Sitindaon
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.