Jurnal Pengabdian Kesehatan (JUPKes)
http://ejournal.stikeselisabethmedan.ac.id:85/index.php/JUPKes
<p>Jurnal Pengabdian Kesehatan (JUPKes) merupakan kumpulan Artikel Ilmiah hasil Pengabdian Kepada Masyarakat yang terbit dua kali dalam setahun, Periode pertama dibulan <strong>Januari</strong> dan periode kedua bulan <strong>Juli.<br><br>Editor in Chief<br><br><br>David Napitupulu, S.Si, M.Pd</strong></p>STIKes Santa Elisabeth Medanen-USJurnal Pengabdian Kesehatan (JUPKes)2827-8208PENINGKATAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PENCEGAHAN STUNTING DAN DETEKSI PENYIMPANGAN PERTUMBUHAN PADA BALITA DI KLINIK KATARINA SIMANJUNTAK
http://ejournal.stikeselisabethmedan.ac.id:85/index.php/JUPKes/article/view/618
<p>Stunting merupakan kondisi gagal tumbuh pada balita akibat kurang gizi dalam <br>jangka waktu lama, paparan infeksi berulang dan kurang stimulasi. Dampak buruk <br>yang dapat ditimbulkan oleh masalah gizi khususnya stunting dalam jangka <br>pendek yaitu terganggunya perkembangan otak kecerdasan, gangguan <br>pertumbuhan fisik dan metabolisme dalam tubuh. Dampak jangka panjang adalah <br>menurunnya kemampuan kognitif dan prestasi belajar, penurunan kekebalan <br>tubuh, munculnya penyakit diabetes, kegemukan, penyakit jantung, disabilitas <br>usia tua. Penyebab stunting sangat kompleks, diawali dengan status gizi dan <br>penyakit ibu saat hamil, penundaan Inisiasi Menyusui Dini, kualitas dan lama <br>pemberian ASI, pemberian MP-ASI tidak memadai, stimulasi anak tidak <br>memadai, lingkungan dan faktor keluarga. Pengabdian kepada masyarakat ini <br>bertujuan untuk meningkatkan pengetahaun ibu tentang pencegahan stunting dan <br>mendeteksi penyimpangan pertumbuhan balita. hasil yang didapatkan adalah <br>terdapat pengetahuan ibu sudah meningkat yaitu sebesar 85,7% dan sebanyak 21<br>balita yang sudah dideteksi pertumbuhannya. Dengan adanya kegiatan ini <br>diharapkan ibu memperhatikan pertumbuhan pemenuhan nutrisi pada bayinya dan <br>rutin melakukan pengukuran pertumbuhan bayinya ke petugas kesehatan untuk <br>mencegah terjadinya stunting.</p>Desriati SinagaAnita VeronikaErmawaty ArisandiAniyah RithaLili Fitriati Rahmah
##submission.copyrightStatement##
http://creativecommons.org/licenses/by/4.0
2024-07-042024-07-04321610.52317/jupkes.v3i2.618Penyuluhan PHBS (PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT) di SDN 3 Lalonggasumeeto Desa Watunggarandu Kecamatan Lalonggasumeeto Kabupaten Konawe Tahun 2024
http://ejournal.stikeselisabethmedan.ac.id:85/index.php/JUPKes/article/view/624
<p><em>Sekolah merupakan salah satu tatanan Perilaku Hidup bersih dan Sehat (PHBS) yang perlu diperhatikan dalam penerapan PHBS. Edukasi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah serangkaian program yang bertujuan agar terjadi adanya perubahan dari perilaku tidak bersih dan sehat menjadi perilaku bersih dan sehat pada siswa kelas 4 dan 5 SD. Tujuan kegiatan ini adalah mengedukasi siswa SD untuk menerapkan pola hidup bersih dan sehat yang dimulai dari diri sendiri, keluarga hingga masyarakat. Kegiatan ini dilakukan di SDN 3 Lalonggasumeeto Desa Watunggarandu, Kecamatan Lalonggasumeeto, Kabupaten Konawe, pada murid kelas 4 dan 5 berjumlah 24 murid pada tanggal 21 Mei 2024. Pada awal penyuluhan peserta diberikan pre-test kemudian pada akhir kegiatan peserta diberikan post-test untuk melihat adanya peningkatan pengetahuan sebelum dan sesudah penyuluhan. Berdasarkan hasil data yang diperoleh, data nilai pre-test dan post-test 1 yakni p-value (0,001), nilai post-test 1 dan post-test 2 yakni p value (0,000) dan nilai pre-test dan post-test 2 yakni p value (0,000) yang mana p lebih kecil dari α (0,05) maka H0 ditolak dan H1 diterima. Dimana ada perbedaan pengetahuan sebelum dan sesudah penyuluhan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) yang dilakukan, sehingga dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan pengetahuan pada siswa SDN 3 Lalonggasumeeto setelah dilakukan Penyuluhan PHBS.</em></p>Nur Haliza SafitriSartiah YusranHartati BaharAsse Wulandari
##submission.copyrightStatement##
http://creativecommons.org/licenses/by/4.0
2024-07-052024-07-053271410.52317/jupkes.v3i2.624IMPLEMENTASI SWEDISH MASSAGE PADA LANSIA PENDERITA HIPERTENSI DI GRAHA RESIDEN SENIOR MEDAN
http://ejournal.stikeselisabethmedan.ac.id:85/index.php/JUPKes/article/view/619
<p><em>Hipertensi dikenal secara luas sebagai penyakit kardiovaskular dimana penderita memiliki tekanan darah di atas normal. Hipertensi pada lansia saat ini terus meningkat dengan prevalensi hipertensi pada lansia di dunia diperkirakan sekitar 15-20%.</em> <em>Swedish massage merupakan bentuk intervensi keperawatan yang berfungsi menurunkan tekanan darah guna mencegah terjadinya komplikasi lebih lanjut. Implementasi dilakukan selama 20-30 menit pada satu kali pertemuan. Terapi masase ini dapat memberikan efek kondisi relaksasi pada fisik dan mental dimana Pijat (massage) adalah Terapi non farmakologi yang yang efektif digunakan untuk mengurangi TD sistolik dan diastolik pada penderita hipertensi. Tujuan pengabdian ini adalah untuk memberikan rasa nyaman kepada lansia penderita hipertensi.</em></p>Amnita GintingFriska SembiringErnita Rante RupangLili Suryani TumanggorMardiati BarusIce SaragihMurni Sari Dewi Simanullang
##submission.copyrightStatement##
http://creativecommons.org/licenses/by/4.0
2024-07-052024-07-0532152010.52317/jupkes.v3i2.619MANAJEMEN KESEHATAN KELUARGA DENGAN INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT (ISPA) DI DUSUN III DESA SEI MENCIRIM KECAMATAN SUNGGAL KABUPATEN DELI SERDANG SUMATERA UTARA TAHUN 2023
http://ejournal.stikeselisabethmedan.ac.id:85/index.php/JUPKes/article/view/613
<p>ISPA atau Infeksi Saluran Pernapasan Akut adalah penyakit yang dapat diderita dari kalangan usia, dimana penyakit ini merupakan infeksi akut yang disebabkan oleh virus, jamur dan bakteri. Ispa tidak hanya disebabkan oleh infeksi bakteri saja melainkan dapat disebabkan oleh inhalasi bahan- bahan organic atau uap kimia dan inhalasi bahan- bahan debu yang mengandung allergen. Penyakit yang saat ini menyerang masyarakat Desa sei mencirim dalam 6 bulan terakhir ini adalah Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA). Dimana berdasarkan data yang di dapat Manajemen kesehatan keluarga tidak efektif berhubungan dengan ketidakefektifan pola perawatan kesehatan keluarga ditandai dengan keluarga mengakan penyakit yang diderita keluarga selama 6 bulan terakhir adalah batuk, pilek dan demam. Oleh karena itu untuk mengatasi masalah kesehatan keluarga di perlukan manajemen kesehatan keluarga yang baik dan tepat guna meningkatkan derajat kesehatan keluarga. Manajemen kesehatan keluarga adalah cara untuk menyesuaikan dan mengintengrasikan proses keluarga, pengobatan penyakit, dan gejala sisa untuk mencapi tujuan kesehatan tertentu di sector keluarga. Berdasarkan data yang di dapat dari Keluarga menunjukkan upaya peningkatan status kesehatan yang minimal seperti membeli obat bebas di warung/apotik sebelum ke faskes sebanyak 208 kk (72,2%), keluarga yang menderita batuk, pilek dan demam selama 6 bulan terkahir sebanyak 172 kk (59,7%). Berdasarkan masalah yang dialami oleh masyarakat desa sei mencirim, maka solusi atau intervensi yang diberikan Penyuluhan tentang penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA) dan Membagikan masker dan vitamin C (berkoordinasi dengan pihak puskesmas).</p>Ance SiallaganFriska Sri Handayani Br GintingImelda DerangMestiana Br KaroNasipta GintingHelinida Saragih
##submission.copyrightStatement##
http://creativecommons.org/licenses/by/4.0
2024-07-092024-07-0932212610.52317/jupkes.v3i2.613MENINGKATKAN SKILL PERAWAT DALAM MELAKSANAKAN PERAWATAN LUKA PADA PASIEN DIABETES MELITUS KOTA KEDIRI
http://ejournal.stikeselisabethmedan.ac.id:85/index.php/JUPKes/article/view/627
<p>Diabetes mellitus merupakan penyakit metabolik kronis yang dapat menyebabkan berbagai komplikasi serius, termasuk ulkus kaki diabetik (DFU), yang sering kali memerlukan perawatan intensif dan dapat berujung pada amputasi. Prevalensi DFU secara global mencapai 6,3%, dengan dampak signifikan pada kualitas hidup penderita. Program pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan perawat dalam merawat luka diabetik di Kota Kediri melalui pelatihan khusus. Metode yang digunakan dalam program ini mencakup pendekatan kualitatif dan kuantitatif untuk mengumpulkan data komprehensif mengenai pengetahuan dan keterampilan perawat sebelum dan sesudah pelatihan. Program ini dilaksanakan dalam beberapa tahapan: survei awal untuk mengidentifikasi kebutuhan pelatihan, pengembangan materi pelatihan yang komprehensif, pelaksanaan sesi teori dan praktik, serta evaluasi program melalui penilaian pre dan post pelatihan serta survei kepuasan peserta. Hasil menunjukkan bahwa pelatihan ini berhasil meningkatkan pengetahuan dan keterampilan perawat secara signifikan. Peningkatan ini tercermin dalam pengetahuan cara pencegahan komplikasi dan amputasi pada pasien DFU, serta kepuasan peserta yang tinggi terhadap program pelatihan. Meskipun demikian, tantangan seperti keterbatasan alat dan bahan medis serta dukungan manajemen dipalayanan kesehatan masih perlu diatasi untuk memastikan keberlanjutan dan efektivitas program di masa mendatang. Kesimpulannya, pelatihan berkelanjutan sangat penting untuk meningkatkan kualitas perawatan luka diabetik oleh perawat, yang pada akhirnya akan berdampak positif pada hasil perawatan pasien diabetes.</p> <p> </p> <p><strong>Kata Kunci:</strong> <strong>Diabetes Melitus, <em>Diabetic Foot Ulcer</em>, DFU, Pelatihan Keperawatan, <em>Stop</em> Amputasi</strong></p>Devangga Darma KaringgaMoh. Alimansur
##submission.copyrightStatement##
http://creativecommons.org/licenses/by/4.0
2024-07-092024-07-0932273410.52317/jupkes.v3i2.627EDUKASI KESEHATAN PENGGUNAAN GADGET SEHAT PADA ANAK PRA SEKOLAH DI TK GLORIA ANAK BANGSA PEMATANG SIANTAR
http://ejournal.stikeselisabethmedan.ac.id:85/index.php/JUPKes/article/view/639
<p>Penggunaan gadget saat ini sudah merambat ke dunia anak, sehingga menjadi tantangan bagi orang tua. Dampak negatif penggunaan gadget seperti anak kurang interaksi dengan orang lain, gangguan kesehatan, mempengaruhi mental anak. Upaya yang dapat dilakukan yakni dengan memberi luang bagi anak untuk bermain dengan teman sebaya di luar rumah dan bersosialisasi dengan teman sebaya. Populasi dalam penelitian ini anak usia pra sekolah di TK Gloria Anak Bangsa Pematang Siantar dengan metode ceramah dan diskusi dengan jumlah sampel sebanyak 25 anak. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar anak TK Gloria Anak Bangsa Pematang Siantar mengerti dan memahami tentang penggunaan ganget yang sehat. Perlunya pendampingan anak dalam penggunan gadget pada anak</p>Lindawati SimorangkirSamfriati SinuratAgustaria GintingFriska Sri Handayani GintingLindawati Farida TampubolonSri Martini
##submission.copyrightStatement##
http://creativecommons.org/licenses/by/4.0
2024-07-092024-07-0932353910.52317/jupkes.v3i2.639EDUKASI PERTOLONGAN PERTAMA KEGAWATDARURATAN PADA PATAH TULANG (FRAKTUR)
http://ejournal.stikeselisabethmedan.ac.id:85/index.php/JUPKes/article/view/638
<p><em>Setiap individu memiliki risiko mengalami patah tulang. Anak-anak memiliki risiko patah tulang sebesar 10 persen, kemudian terus meningkat. Pada saat usia lebih dari 50 tahun, risiko tersebut mencapai 25-50 persen. Umumnya, penyebab patah tulang adalah cedera olahraga, jatuh, kecelakaan kendaraan, hingga aktivitas fisik lainnya. </em><em>Fraktur terjadi karena adanya tekanan atau benturan yang kuat ke tulang yang melebihi kekuatan dari tulang itu sendiri.</em></p> <p><em>Hal ini umumnya disebabkan oleh cedera, seperti jatuh, kecelakaan, atau benturan langsung yang kuat ke area tubuh, atau gerakan yang berulang hingga menyebabkan tulang retak. Umumnya ini disebabkan oleh </em><a href="https://hellosehat.com/muskuloskeletal/gangguan-muskuloskeletal/"><em>gangguan muskuloskeletal</em></a><em> atau penyakit tertentu yang melemahkan tulang, seperti osteoporosis maupun </em><a href="https://hellosehat.com/kanker/kanker-tulang/penyakit-kanker-tulang/"><em>kanker tulang</em></a><em>. </em><em>Tujuan dari diskusi dalam</em><em> </em><em>ruang</em><em> </em><em>kesehatan</em><em> </em><em>adalah</em><em> </em><em>memberikan</em><em> </em><em>informasi</em><em> </em><em>dan</em><em> </em><em>edukasi</em><em> </em><em>tentang</em><em> </em><em>pertolongan pertama kegawatdarurarat pada tulang/fraktur</em><em> </em><em>kepada</em><em> </em><em>masyarakat.</em><em> </em><em>Sasaran</em><em> </em><em>kegiatan ini adalah setiap orang yang mendengar Radio Maria Indonesia dan</em><em> </em><em>sekitarnya. Metode yang digunakan adalah dengan metode diskusi atau tanya</em><em> </em><em>jawab secara langsung melalui</em><em> </em><em>siaran Radio Maria.</em><em> </em><em>Hasil</em><em> </em><em>dari kegiatan ini</em><em> </em><em>adalah ditemukan rasa ingin tahu masyarakat yang tinggi melalui pertanyaan</em><em> </em><em>dan studi kasus yang mereka sampaikan. Dilaksanakannya diskusi Edukasi dan</em><em> </em><em>pertolongan pertama kegawatdaruratan pada patah tulang/fraktur</em><em> di Radio Maria Medan diharapkan</em><em> </em><em>mampu menjadi informasi yang berguna bagi masyarakat atau pendengar setia</em><em> </em><em>dan menyadari apabila diri atau anggota keluarganya </em><em>kecelakaan dan mengalami patah tulang/fraktur</em><em> harus</em><em> </em><em>dilakukan </em><em>istrahatkan area tulang yang megalami fraktur, h</em><em>indari mengangkat beban berat atau mengemudi hingga retak atau patahnya tulang sembuh.</em></p>Gryttha TondangHetty Gustina SimamoraBERNADETTA AMBARITAR. OKTAVIANCE SSry Rumondang Sitindaon
##submission.copyrightStatement##
http://creativecommons.org/licenses/by/4.0
2024-07-092024-07-0932404610.52317/jupkes.v3i2.638EDUKASI KIAT MENJAGA KESEHATAN MATA ERA PEMBELAJARAN DARING DI SDIT AL-FATH CIBINONG TAHUN 2021
http://ejournal.stikeselisabethmedan.ac.id:85/index.php/JUPKes/article/view/632
<p><em>The increase in the use of online media has a positive impact on the development of information technology that supports the current PJJ process. However, online media can also have a negative impact if it is not used properly. One of the impacts of using electronic products such as smartphones, TV and games for school children is decreased vision. With the new normal lifestyle changes have reduced time for outdoor activities (Zhang et al., 2020). Provide education about tips for maintaining eye health in the era of online learning.</em><em> Providing education through counseling about eye health in the online era. Giving pre and post test counseling to see the level of knowledge of the counseling participants</em><em>. This counseling is carried out online with zoom meetings with power points and short videos. The results of the pre and post test obtained that knowledge before and after being given counseling had a strong and positive correlation, it could be interpreted that this counseling significantly increased the knowledge of SDIT Al-Fath students. There is a difference in knowledge between before and after counseling with a P value of 0.000. With the value of the trend of increasing knowledge after counseling the average increase is -1,633</em><em>. Knowledge before and after being given counseling has a strong and positive correlation, so there is a difference in knowledge between before and after counseling with a P value of 0.000. With the value of the trend of increasing knowledge after counseling the average increase is -1,633</em><em>. Providing health education on a regular basis so that children are able to maintain their eye health consciously and independently</em></p> <p> </p>Zulaika ZulaikaSuhermi Suhermi
##submission.copyrightStatement##
http://creativecommons.org/licenses/by/4.0
2024-07-102024-07-1032475110.52317/jupkes.v3i2.632PENYULUHAN KESEHATAN TENTANG GIZI BALITA DI PRAKTIK MANDIRI BIDAN RONNI SIREGAR
http://ejournal.stikeselisabethmedan.ac.id:85/index.php/JUPKes/article/view/649
<p>Proses tumbuh kembang anak usia 1- tahun sangat dipengaruhi oleh kandungan nutrisi yang diberikan setiap harinya. Gizi selama balita sangat mempengaruhi sistem morotik kasar, motorik halus, sensorik dan kognitif anak , maka dari itu pemberian makronutrien dan mikromuterien harus terkandung pada jenis yang dikonsumsinya. Menururt SSGI Tahun 2021 masih ditemukan angka kejadian stunting, di Indonesia diperoleh data sebesar 24,4%, yang mengalami gizi kurang 17,0% dan gizi berlebih 3,8% dan anak dalam kategori kurus (<em>wasted</em> ) sebesar 7,1%. Penyuluhan ini diberikan langsung kepada ibu – ibu yang mempunyai balita dengan memberikan kuseioner yang berisi pertanyaan sebelum dan sesudah dilakukan penyuluhan. Penyuluhan ini bermanfaat meningkatkan pemahaman ibu tentang gizi pada balita. Sehingga tumbuh kembang balita lebih maksimal dan pelaksaan ini diberikan kepada 45 ibu. Setelah dilakukan pre test maka di lakukan pemberian pendidikan kesehatan tentang gizi pada balita. Para peserta menerima dengan baik penyuluhan yang diberikan dengan menilai hasil kuesioner pada post test yang mengalami peningkatan secara signifikan.</p>Netti MeilaniRonni NaudurAgnes Purba
##submission.copyrightStatement##
http://creativecommons.org/licenses/by/4.0
2024-07-112024-07-1132525610.52317/jupkes.v3i2.649PENINGKATAN PENGETAHUAN GIZI SEIMBANG PADA PANTI JOMPO KARYA KASIH MEDAN
http://ejournal.stikeselisabethmedan.ac.id:85/index.php/JUPKes/article/view/641
<p>Lanjut usia atau biasanya yang dikenal istilahnya lansia merupakan suatu kondisi dimana manusia akan kehilangan daya imunitasnya terhadap infeksi yang berakibat menurunnya fungsi jaringan otot hingga fungsi organ tubuh seperti jantung, hati, otak dan ginjal. Salah satu penyebab dampak dari penurunan fungsi organ jantung adalah terjadinya pengendapan zat-zat yang bersifat aterosklerosis yang dapat menyebabkan perubahan elastisitas pembuluh darah. Kelompok yang rentan gizi adalah lansia dimana disebabkan karena adanya proses penuaan secara biologis, fisik, dan psikologis, oleh karena itu asupan gizi yang adekuat dan seimbang yang diperoleh dari zat gizi makro dan mikro sangat berperan penting terhadap status gizi dan kesehatan lansia dalam jangka waktu lama, dengan asupan zat gizi yang tercukupi diharapkan dapat meningkatkan status gizi lansia yang baik. Tujuan pengabdian ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan gizi seimbang pada lansia. Edukasi ini dilakukan kepada peserta dan telah menerima informasi dengan baik dengan jawaban benar setelah diberikan edukasi yaitu 72 %</p>Serlina SilalahiElfrida SianturiNagoklan SimbolonHetty Gustina SimamoraPomarida SimbolonElsa Frida TariganMargaretha Vilona SimanungkalitArjuna Ginting
##submission.copyrightStatement##
http://creativecommons.org/licenses/by/4.0
2024-07-122024-07-1232576210.52317/jupkes.v3i2.641PENDEKATAN DENGAN DAYA KASIH KRISTUS SAAT PERAWATAN LUKA PADA PENDERITA Morbus Hansen/KUSTA DI PANTI REHABILITASI KUSTA GEMA KASIH GALANG DESA JAHARUN TAHUN 2024
http://ejournal.stikeselisabethmedan.ac.id:85/index.php/JUPKes/article/view/628
<p>Pendekatan Daya Kasih kristus merupakan kemampuan setiap orang untuk memancarkan kasih sebagai upaya mendekati penderita Kusta untuk menganalisis morfologi <em>Mycobacterium </em><em>L</em><em>eprae</em><em>. </em><em>Mycobacterium leprae</em> merupakan bakteri basil tahan asam (BTA) penyebab kusta atau <em>Morbus hansen</em> bersifat obligat intraseluler menyerang saraf perifer, kulit, dan organ lain seperti mukosa saluran nafas atas, hati, sumsum tulang. <em>Morbus hansen</em> adalah penyakit infeksi menahun yang menyebabkan noda dan peradangan di kulit yang berbeda dengan kulit yang sehat dan mengakibatkan kerusakan saraf pada lengan dan kaki yang menyebabkan tangan dan kaki terluka. Penyakit ini juga disebut penyakit granulomatosa kronis karena mirip dengan penyakit tuberkulosis, ada nodul inflamasi (granuloma) di kulit dan saraf tepi seiring waktu. Ada beberapa tanda-tanda pada tersangka (suspek) dan positif penyakit kusta. Ada yang tidak nampak jelas, terjadi sangat lambat dan tergantung dari tingkat atau tipe dari penyakit kusta. Jumlah penderita kusta sebanyak 19 orang, penderita <em>Morbus hansen</em> yang berada di Panti rehabilitasi kusta Gema kasih Galang bekerja sebagai tukang yakni sebanyak 15 responden (78, 9%) bekerja sebagai petani sebanyak 2 responden (10,5%) serta sebagian kecil responden bekerja sebagai IRT 1 responden (5,3%), dan tidak bekerja 1 orang (5,3%). penderita kusta yang mengalami luka di kaki dan tangan sebanyak 5 orang</p>Seri Rayani BangunIndra Hizkia P Perangi-anginCornelius Manik ManikHotmarina Lumban GaolPutri Bonita HutabaratRica Vera TariganPaska Ramawati Situmorang
##submission.copyrightStatement##
http://creativecommons.org/licenses/by/4.0
2024-07-122024-07-1232636710.52317/jupkes.v3i2.628